Senin, 03 Juni 2013

PRAESES PDT JULASBER SILABAN MENGIKUTI PELATIHAN DI MABES TNI-AD JAKARTA



Dari tanggal 28 s/d 31 Mei Pdt Julasber G. Silaban, MTh memenuhi Undangan Dinas Bina Mental Markas Besar TNI-AD Jakarta bertempat di RINDAM JAYA Jln Raya Condet No 55 Jakarta Timur. Pembinaan ini dilangsungkan dengan kerjasama YASUMA.
Pada tanggal 28 Mei 2013 pukul 15.00 kami dengan 29 peserta di full-kan di Stasion Gambir dan kemudian diangkut melalui truk militer keMarkas TNI AD dengan perjalan 30 menit. Kami disambut dengan upacara militer oleh Kepala Dinas BINTAL TNI-AD Brigjen TNI Hadi Kusnan dihadiri oleh staff perwira. Kemudian dari tempat ini kami diantarkan ke Rindam Jaya. Kemudian setelah sampai di lokasi tsb kami memakai seragam militer dan dipondokkan di barak militer.

Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah dalam rangka keterpanggilan gereja HKBP untuk turut mela-
yani warga kristen yang  berkarya di TNI AD, tentu adalah mutlak seorang pelayan harus memahami
betul budaya militer dan harus terhisap di dalamnya sebagai bagian dari kehidupan mereka. Maka di-
mungkinkan seorang pelayan dapat mengadaptasikan diri serta mengamplikasikan firman Tuhan secara aktuil. Diharapkan dalam waktu dekat HKBP dapat membuat MoU dengan Disbintalad.

Panitia Letkol TP Sirait, Letkol Budi sedang menunggu peserta di Stasion Gambir



Kadisbintal Brigjend Hadi Kusnan menyambut kedatangan kami di Mabes TNI-AD


Para peserta sedang apel pagi

Para peserta sedang mendengar arahan Instruktor Rindam Jaya
Para peserta sedang istirahat seusai adpel pagi

Para peserta sedang mendapat pembekalan dari para Perwira TNI AD

Para peserta berfoto bersama pada acara pembukaan


Pdt Julasber Silaban sedang mengikuti aral rintang

Kadisbintal TNI AD Brigjen Hadi Kusnan sedang memberikan pengarahan


Pdt Julasber Silaban seusai acara pembukaan


Para peserta makan siang
Pdt JG Silaban sedang makan siang
sedang istirhat




Kol Hendro, Kasubdis Bintal Proprot memberi pembekalan





1 komentar:

  1. Dengan mengikuti latihan di Rindam Jaya, lahir satu kesadaran baru bahwa gereja dekat dengan warganya yang melayani di dinas kemiliteran.

    BalasHapus